poltara.com
  • Kategori Berita
    • Agregator Berita
    • Politik Nasional
    • Politik Dunia
  • Analisis
    • Analisis Berita
    • Analisis Pro Kontra
  • Pemilu 2024
    • PILPRES 2024
   Poltara Pro  Masuk
poltara.com poltara.com
Poltara Pro   
  • Pengaturan Akun
  • Masuk
  • Kategori
  • Politik Nasional
  • Politik Dunia
  • Analisis Berita poltara
  • Analisis Pro Kontra poltara
  • Pilpres 2024 poltara

Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J

Penulis: Hessa Abda
Tanggal Terbit: Jumat, 25 November 2022
Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J

Prajurit TNI AU Prada Indra Meninggal Dunia, Netizen Samakan dengan Kasus Brigadir J./Pixabay RobVanDerMeijden

Belum lama ini terdapat kematian seorang prajurit TNI AU, Prada Muhammad Indra Wijaya yang menjadi sorotan karena jasadnya dipenuhi luka lebam dan sayatan saat diterima oleh pihak keluarga. Padahal Makoopsud III mengatakan bahwa almarhum meninggal karena dehidrasi.

Keluarga Ungkap Kejanggalan Tewasnya Prada Indra

Pihak keluarga Prada Indra merasa bahwa meninggalnya sang anak dikabarkan disebabkan oleh dehidrasi setelah main futsal. Lalu pihak keluarga menghubungi atasannya untuk meminta komunikasi melalui sambungan video.

"Setelah mendapat kabar duka, kami sebagai keluarga langsung menghubungi via telepon kepada Kolonel Adm Feradianto agar melakukan video call guna memastikan kebenaran berita tersebut," ujar kakak kandung Prada Indra, yakni Rika Wijaya [1].

Ketika menghubungi melalui sambungan video, menurut sang kakak, pihak keluarga terkejut melihat beberapa bagian wajah Prada indra yang lebam di sekitar mata dan hidung, yang sudah ditutupi kapas. Perwira TNI AU sebutkan bahwa penutupan muka jenazah dengan kapas adalah lumrah.

"Di dalam video call tersebut pihak keluarga bertanya, 'Pak itu kenapa ya Pak' mukanya kenapa bisa begitu?" kata Rika. "Kemudian Kolonel Adm Feradianto menjawab 'itu memang mukanya ditutup pakai kapas, pakai apa kalau orang meninggal? kan memang dipakaikan itu'. begitu," sambungnya. 

Lalu saat jenazah Prada Indra tiba, almarhum dalam keadaan yang dipenuhi luka. Pihak keluarga berinisiatif untuk melihat kondisi fisiknya sebelum dimakamkan, namun keluarga diminta untuk langsung menguburkan jenazah Prada Indra.

Dijelaskan oleh Rika, hal tersebut merupakan permintaan dari pihak Markas Komando Operasi (Makoopsud) III Biak yang disampaikan kepada pihak keluarga saat menerima kedatangan jenazah almarhum Prada Indra.

"Salah satu dari keluarga saya pada saat di Soekarno-hatta mendapatkan telepon dari satu anggota Koopsud III di Biak, bahwasanya adik saya ini harus langsung dibawa ke rumah duka, setelah itu langsung dimakamkan," ujar Rika.

Permintaan tersebut menjadi tanda tanya besar untuk pihak keluagra, terlebih lagi jenazah Prada Indra dibawa ke rumah duka menggunakan peti yang digembok. Perwira TNI AU yang ditugaskan mendampingi pengantaran jenazah, mengaku tak dibekali kunci untuk membuka gembok.

"Beliau menjawab bahwa dia tidak diberikan kunci dari Koopsud-nya sendiri. Dari sana dari Biak tidak dikasih kunci," kata Rika. "Akhirnya pihak keluarga membuka paksa gembok peti jenazah, dengan merusak gembok menggunakan palu," sambung dia. 

Usai peti berhasil dibuka, pihak keluarga melihat kepala almarhum mengeluarkan darah."Kami buka kain kafannya mulai dari bagian kepala. Nah mulai dari bagian kepala yang kami lihat adalah darah," ujar Kakak almarhum Prada Indra.

Seketika keluarga yang melihat darah tersebut histeris. Tak hanya itu, didapati juga luka lebam dan diduga sayatan di bagian dada hingga perut Prada Indra. Namun pihak keluarga saat menanyakan alasannya, Mayor Rianto yang mengantar jenazah Prada Indra tak memberikan penjelasan.

"Karena beliau bukan pihak medis dan tidak bisa menerka-nerka, karena yang lebih tau adalah dokter forensik. Seperti itu," kata Rika. 

Berkumpul dengan Senior

Adapun pihak keluarga Prada Indra sempat menceritakan bahwa dirinya akan berkumpul dengan senior sebelum dikabarkan meninggal dunia. “Kebetulan adik saya masih sempat melapor dengan pacarnya bahwa akan dilakukan kumpul setelah futsal dengan senior-seniornya,” ujar Rika. 

Meski demikian, Rika tak mau menyimpulkan kematian sang adik akibat tindakan dari sang senior saat berkumpul, namun dirinya curiga terjadi kekerasan saat melihat kondisi jenazah dan adiknya. Ia berharap agar TNI AU mengusut tuntas.

Baca Juga Koalisi Gerindra-PKB Dikabarkan Mandeg, Cak Imin Singgung Komposisi Baru

Empat Prajurit TNI AU Ditetapkan jadi Tersangka

Saat ini terdapat empat prajurit TNI AU yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan yang sebabkan Prada Indra meninggal dunia. "Iya, sudah tersangka," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah.

Dirinya menjelaskan bahwa keempat tersanga adalah Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG. Saat ini keempatnya sudah diperiksa Satuan Polisi Militer (Satpom) Koopsud III. Ia sebutkan bahwa keempatnya akan dikenakan sanksi administrasi dan pidana.

Untuk sanksi administrasi, kata Indan, keempatnya akan dikenakan sanksi pemecatan. Sementara itu, ancaman sanksi pidana terhadap para tersangka salah satunya dengan penerapan Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). 

Ancamannya, hukuman 15 tahun penjara. Indan mengatakan, keempat tersangka saat ini sudah menjalani penahanan sementara hingga 20 hari ke depan untuk kepentingan penyidikan. TNI AU, kata Indan, akan menjatuhkan sanksi hukum sesuai aturan yang berlaku apabila keempatnya terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap Indra.

"Bila terbukti ditemukan ada tindak pidana penganiayaan, TNI AU akan memberikan sanksi hukum tegas, sesuai aturan yang berlaku," kata Indan.

Hasil Analisis Kazee

Diagram Isu yang Sering Dibahas./Kazee Media Monitoring

Peristiwa tewasnya Prada Indra yang merupakan abdi negara dalam hal pertahanan dengan beberapa kejanggalan, dinilai warganet di sosial media merupakan peristiwa yang sama dengan kasus meninggalnya Brigadir J yang diduga ditembak oleh Ferdy Sambo.

Adapun alasan pihak TNI AU yang memberikan formalin untuk almarhum Prada Indra, juga menjadi sorotan warganet. Perihal dugaan kejanggalan peristiwa meninggalnya Prada Indra yang jasadnya ditemukan seperti sayatan, tak luput dari sorotan.

*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.

Grafik Pergerakan Data./Kazee Media Monitoring

Pembahasan mengenai meninggalnya Prada Indra yang diduga ada kejanggalan, mencapai puncak datanya pada 23 November 2022. Hal tersebut bertepatan dengan investigasi yang dilakukan juga oleh pihak TNI AU guna mencari penyebab kematian Prada Indra.

Persentase Analsisis Sentimen./Kazee Media Monitoring

Adanya dugaan kejanggalan terhadap peristiwa meninggalnya Prada Indra, menyumbang terhadap banyaknya sentimen negatif hingga sebesar 67 persen. Adapun pihak TNI yang telah menetapkan empat tersangka, pada umumnya menyumbang terhadap sentimen positif.

Baca Juga Special Insight: Marak Kasus Bully dari Anak-anak hingga Dewasa, Kenapa Ya?

Sampel Tweet Warganet di Twitter./Kazee Media Monitoring

Netizen di media sosial Twitter pada umumnya menyoroti adanya dugaan kejanggalan yang terjadi hingga menyebabkan Prada Indra meninggal dunia. Kejanggalan tersebut diminta salah satu netizen untuk didalami, sehingga mengetahui fakta penyebab kematian Prada Indra.

Kata Kunci Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring

Kata kunci yang paling banyak digunakan dalam topik ini adalah Kejanggalan, Kadispen AU, dianiaya, Rika Wijaya, dan Makoopsud.

Baca Juga Iriana Jokowi Dihina Warganet di Twitter, Netizen Nilai Ejek Seluruh Rakyat Indonesia

Hashtag Sesuai Topik Pemberitaan./Kazee Media Monitoring

Tagar atau hashtag yang paling banyak dalam topik ini adalah Prada Indra, TNI AU, Justice for Indra, penganiayaan, Papua, dan Seputar TNI.

Baca Juga Xi Jinping Marahi Justin Trudeau saat KTT G20, Warganet Sebut Hanya di Indonesia…     

Diagram Tokoh Terpopuler. Kazee Media Monitoring

Tokoh yang paling sering disebut dan berkaitan dengan topik ini adalah.

Prada Indra selaku korban sebesar 42 persen, ia di-mention sebanyak 430 kali oleh media pemberitaan berdasarkan data yang diperoleh dari Kazee media monitoring. Adapun Indan Gilang Buldansyah, Kadispen AU mendapatkan mention sebanyak 106 kali.

Rika Wijaya selaku kakak almarhum Prada Indra mendapatkan mention di media pemberitaan sebanyak 101 kali. Sedangkan Adm Veradiyanto selaku perwira TNI AU.

Deretan tokoh terpopuler merupakan beberapa orang yang namanya paling banyak disebut oleh media pemberitaan atau news yang berkaitan dengan topik atau isu berdasarkan sistem yang dimiliki Kazee media monitoring.

*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan.

Diagram Organisasi Terpopuler./Kazee Media Monitoring

Organisasi terkait dengan topik ini adalah.

  1. TNI AU sebesar 26 persen.
  2. Satuan Polisi Militer TNI AU sebesar 23 persen.
  3. TNI sebesar 16 persen.
  4. Dispen AU sebesar 10 persen.

*disclaimer: terdapat data yang tidak ditampilkan

Kesimpulan 

Peristiwa meninggalnya Prada Indra selaku Prajurit TNI AU, membuat hal tersebut banyak dibahas dalam media sosial Twitter. Beberapa warganet menduga dan menilai, terdapat beberapa kejanggalan dalam peristiwa tersebut.

Beberapa warganet juga menilai bahwa terdapat kesamaan antara Prada Indra dengan Brigadir J karena keduanya sama-sama abdi negara dalam bidang pertahanan. Tak hanya itu, pihak keluarga juga histeris pada saat melihat jenazah Prada Indra saat petinya dibuka.

Menurut pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi, dirinya menilai bahwa ada upaya menutup-nutupi penyebab kematian prajurit TNI AU. Hal tersebut menurutnya, terlihat dari perbedaan keterangan yang disampaikan Koopsud III Biak dengan jenazah.

"Perbedaan antara keterangan pihak kesatuan dan kondisi yang disaksikan pihak keluarga, mestinya sudah cukup untuk menjadi dasar dugaan adanya menutup-nutupi fakta kejadian yang sesungguhnya," kata Fahmi [2].


Analisis Berita Analisis Prada Indra TNI AU kejanggalan

Bagikan:

 Berita Terbaru

  Sekeluarga Tewas di Magelang Diduga Dibunuh sang Anak, Motif Sakit Hati?
Rabu, 30 November 2022
  Koalisi Gerindra-PKB Dikabarkan Mandeg, Cak Imin Singgung Komposisi Baru
Rabu, 23 November 2022
  Special Insight: Marak Kasus Bully dari Anak-anak hingga Dewasa, Kenapa Ya?
Selasa, 22 November 2022
  Iriana Jokowi Dihina Warganet di Twitter, Netizen Nilai Ejek Seluruh Rakyat Indonesia
Senin, 21 November 2022
  Xi Jinping Marahi Justin Trudeau saat KTT G20, Warganet Sebut Hanya di Indonesia…
Jumat, 18 November 2022
  Gibran Rakabuming dengan Anies Baswedan Bertemu, Disebut Upaya Memecah Belah PDIP
Kamis, 17 November 2022
  Diduga Rudal Asal Rusia Meledak di Polandia, Anak Buah Putin Bantah, Joe Biden Sebut Mungkin Bukan dari…
Rabu, 16 November 2022
  Puncak KTT G20 Hari Pertama, PBB Titip Pesan, Menlu Rusia Masuk RS?
Selasa, 15 November 2022


Berlangganan Sekarang
Poltara Indonesia
Kworks Indonesia - Wisma Korindo Lantai 6 - Jalan MT. Haryono Kav. 62 Pancoran - Jakarta Selatan. 12780
(022) 2010606
insight@poltara.com

Informasi
Berlangganan dan Pembayaran
Pedoman Media
Privasi
Syarat dan Ketentuan
Hubungi Kami
Jaringan
Hutara.id
Finatara.com

poltara.com poltara.com

© Poltara Indonesia 2022